MAKALAH PENYAKIT HATI DAN OBATNYA

         PENYAKIT DAN OBATNYA


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlaq tasawwuf
Dosen Pengampu:
 Bapak Moch. Cholid Wardi, M.HI












Disusun oleh :
Kelompok Satu (1)
Anisatul Makrifah (20170703032030)
Hafidatun Hsanah (21070703032074)
Irma Utami (20170703032091)
Qurratul Aini (20170703032149)
Zulfatul Lailiyah (20170703032199)
Sari Eka Sasmita (20170703032165)



PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017



                   KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Karna beliaulah yang membawa kita ke dunia yang penuh cahaya ini.
 Makalah ini disusun sebagai wujud penyelesaian tugas dari mata kuliah akhlak tasawwuf dan juga sebagai media pembantu dalam presentasi diskusi. Di samping itu kami berharap bahwa makalah ini dapat menumbuh kembangkan tentang pemahaman, penghayatan dan pengerealisasian terhadap makalah ini.
Namun bagaimanapun juga makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharap saran dan kritik dari pembaca yang dapat membangun dan menyempurnakan makalah ini.

Pamekasan, 27 September 2017


                          DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPU i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI iii
BAB I: PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II: PEMBAHASAN 3
A. Penyakit Hati 3
B. Upaya pengobatan....................................................................................7
BAB III: PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA












                                   BAB I
                          PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dahulu sedangkan menurut Imam Al-Gazali adalah sifat yang tertanam dala jiwa seseorang yang menimbulkan berbagai jenis perbuatan dengan gampang dan mudah dengan tidak mebutuhkan pertimbangan dan perenungan. Akhlak manusia ada yang tercela,  yang di  maksud akhlak akhlak tercela disini adalah suatu sifat, prilaku dan perbuatan yang erugikan diri sendiri dala pandangan imam al-gazali. Akhlak tercela disebut dengan akhlak madzmumah, seperti prilaku yang dicela oleh Allah swt dan juga akhlak yang terpuji, diantara akhlak yang tercela adalah seperti penyakit hati.
Penyakit hati adalah perasaan tidak enak yang muncul didala diri manusia sehingga menyebabkan hati terasa tidak tenang,geliasah, dan was was.
B. Rumusan masalah
1. apa yang dimaksud penyakit hati dan macam-macamnya?
2. bagaimana cara mengobatinya?
C. Tujuan penulisan
1. untuk mengetahui apa itu penyakit hati dan macam-macanya.
2. untuk mngetahui cara mengobati penyakit hati.







                                   BAB II
                            PEMBAHASAN
A. Penyakit Hati
Penyakit hati pada dasarnya banyak macanya dia ada dalam setiap diri manusia tidak peduli apakah orang itu laki-laki, perempuan, tua-muda, besar, kecil, kaya-miskin, pejabat atau rakyat biasa. Yang jelas penyakit hati tidak pernal mengenal kedudukan dan status sosial sesesorang. Ia biasa aja muncul damn tumbuh dan subur di dalam diri seorang ulama’, kyai, presiden.
Penyakit hati yang dimaksud sama halnya dengan akhlak tercela. Akhlak tercela tersebut adalah prilaku perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam pandangan Al-gazali, akhlak yang tercela di sebut dengan al- madzmumah, yaitu segala prilaku yang dicela oleh Allah SWT dan oleh makhluk. Dalam Al-qur’an disebutkan bahwa disebutkan bahwa manusia memiliki akhlak tercela karena ia meiliki nafsu yang mengajaknya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT. Sebagaimana dijelaska dalam firman Allah SWT :
وأما الذين فى قلوبهم مرض فزادتهم رجسا الى رجسهم وماتوا وهم كافرون
Dan adapun orang-oramg  didalam hati mereka adalah penyaki, maka dengan surat itu bertambahlah kekafiran mereka, disamping kekafirannya ada, dan mereka mati dalam keadaan kafi (At- Taubah:125)

Dan adapun macam-macam penyakit hati diantaranya:
1. sombong (takabbur)
sombong adalah sifat, prilaku yang merasa diri lebih baik dari orang lain. Kesombongan adalah warisan iblis, yang menolak mengikuti perintah Allah SWT untuk bersujud (hormat) kepada nabi Adam karena merasa dirinya lebih baik dan mulia dari nabi Adam. Kesombongan itu berbahaya jika dimiliki manusia karena ia akan merendahkan orang lain, sehingga ia serوing menghina, mengejek, dan memperlakukan tidak senonoh orang lain. Kesombongan umumnya disebabkan karena seseorang merasa mempunyai kelebihan dari pada orang lain, sedangkan ia tidak sadar bahwa kelebihan yang dimilkinya berasal dari Allah SWT.
Kelebihan-kelebihan/ nikmat yang menyebabkan seseorang memiliki sifat sombong antara lain:
a. kelebihan nikmat harta.
b. Kelebihan nikmat pangkat atau kedudukan.
c. Kelebihan nikmat cantik atau tampan
d. Kelebihan nikmat ibadah.
2. Riya’ dan Sum’ah
Ruya’  diambil dari kata dasar ar-ru’yah yang artinya menancing perhatian orang lain agar dinilai sebagai orang baik. Riya’ adalah pamer akan amal kabajikan dan kelebihan kepada orang lain sedangkan Sum’ah adalah memperdengarkan kelebihan dan amalan yang telah dilakukan kepada orang lain, riya’ dan sum’ah merupakan anjuran syetan yang sering kali ditujukkan kepada mereka yang selalu peduli terhadap pendapat atau kesan orang tentang dirinya. Menurut ahli kasyaf , sikap riya’ dan sum’ah merupakan sikap yang mengantarkan seseorang pada ketidak ikhlasan.
Menurut imam ali bin abi thalib ada empat tanda orang riya’ yakni:
a. Malas beramal atau beribadah jika sendirian
b. Sebaliknya, jika didepan orang banyak atau orang lain ia rajin beramal ataupun beribadah
c. Ketika dipuji semakin banyak amal yang dilakukannya
d. Jika todak ada yang memujinya berkuranglah amal yang dilakukannya atau tidak mau beramal lagi.
Sedangkan tanda-tanda sum’ah ada empat, yaitu:
a. Isi pembicaraan bermaksud untuk memperdengarkan amal kenajikan yang telah dilakukan dan kelebihan dirinya
b. Kata-kata yang diucapkan dirangkai sedemikian rupa untuk memberi kesan bahwa dirinya baik, banyak melakukan amal shalih, dan memiliki kelebihan
c. Jika dipuji semakin senang hatinya dan kian rajin memperdengarkan amalan dan kelebihnnya
d. Jika tidak dipuji hatinya jadi kecewa. Tapi, dia tetap memperdengakan amalan dan kelebihannya agar kesan orang tentang dirinya yang baik dan memiliki kelebihan selalu tetap terjaga.
Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berbuat riya’ dan sam’ah. Di hari kiyamat Allah telah menyediakan balasan tersendiri bagi orang yang melakukan perbutan riya’ dan sam’ah. Dalam sebuah hadits dari jundub bin abdullah rasulullah saw bersabda “Barang siapa yang memperdengarkan amalannya kepada orang lain, maka allah akan mempermalukannya dihari kiyamat. Dan barangsiapa yang memperlihatkan amalannya kepada orang, maka Allah akan membalas riya’-nya itu”(HR. Bukhari-Muslim).
Syetan mepunyai banyak trik untuk menggelincirkan manusia dalam perbuatan riya’ dan sam’ah diantaranya adalah: pertama, memunculkan prasangka dihari manusia. Sehingga iya merasa tidak tenang ketika melakukan amal kebajikan secra diam-diam, biasanya trik ini diterapkan kepada orang-orang kaya, berduit, berkecukupan, atau orang-orang yang bisa menberi untuk orang lain. Trik setan yang kedua, memanfaatkan hawa nafsu manusia yang suka pada pujian. Trik ini biasanya dilakukan kepada mereka yang senang dipuji, dan bisa dikatakan juga trik ini dalakukan setan kepada manusia tanpa pandang bulu karena dilihat dari sifat manusia yang suka pada pujian. Trik setan yang ketiga adalah memanfaatkan hawa nfsu manusia yang senang kepada popularitas. Trik ini dilakuka setan kepada orang-orang yang haus akan ketenaran. Trik keempat yang dilancarkan setan adalah membujuk orang agar takut dan khawatir jika dianggap buruk oleh orang lain.
Sifat riya’ dapat muncul dalam beberapa kegiatan diantarany:
a. Riya’ dalam beribadah
Orang biasanya memperlihatkan kekhusukan apabila ia berada di tengah-tengah atau karena ada orang yang melihatnya.
b. Riya’ dalam berbagai kegiatan
Misalnya orang yang rajin dan tekun bekerja selama ada orang yang melihat. Dia bekerja seolah-olah rajin dan bersemangat padahal dalam hati kecilnya tidak demikian
c. Riya’ dalam dermawan atau bersedekah
Apabila mendermakan hartanya kepada orang lain, orang riya’ buakn bermaksud ingin menolong dengan ikhlas melainkan tetapi ia berderma upaya dikatakan dermawan dan peumurah.
d. Riya’ dalam berpakaian
Orang riya’ biasanya memakai pakaian yang bagus, perhiasan yang serbamahal, dan beragam dengan harapan agar dia disebut orang kaya, mamu, dan pandai berusaha sehingga melebihi orang lain.
3. Dengki
Dengki merupakan sifat manusia yang merasa tidak suka dengan nikmat Allah SWT berikan kepada orang lain. Kebencian yang dimiliki seseorang atas nikmat yang diperoleh orang lain mengakibatkan berharap agar nikmat tersebut dan beroindah tangan. Lebih dari itu terkadang orang yang dengki berusaha melakukan kejahatan-kejahatan untuk memindahkan nikmat itu dari orang yang didengkinya.
Syaikhul islam Ibn Taimiah menegaskan bahwa definisi dengki adalah merasa tidak suka dengan nimat yang Allah SWT berikan kepada orang lain. Pada hakikatnya orang yang memilki sifat dengki adalah seseorang yang tidak rela dengan takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT. Karena orang yang dengki cenderung selalu mengawasi nikmat yang Allah SWT berikan kepada orang disekelilingnya.
 Dengki adalah yang tercela, sifat dengki yang tertanam dalam diri manusia dapat menghabiskan amal kebaikan seseorang sebagaimana api melahap kayu bakar yang kering, karena biasanya orang yang dengki itu akan melanggar hak-hak orang yang tidak dia sukai dengan menyebutkan kejelekan-kejelekannya, berupaya agar orang lain membencinya, merendahkan martabatnya. Memilki sifat dengki adalah sifat yang dipraktekan oleh kaum yahudi. Karena itu, seorang muslim dianjurkan untuk menghindari dan menjauhi sifat dengki.

B. Upaya pengobatan
Penyakit yang membunuh karakter adalah penyakit juwa, sedangkan penyakit jiwa adalah penyakit yang melibatkan akal dan hati, cara mengobati penyait ini adalah dengan pertama, penyakit hanya bisa diobati dengan cara mencari lawan dari penyakit itu, dengan kata lain mengobati penyakit adalah melawan penyakit itu dengan kebajikannya. Yang kedua, penyakit insya Allahakan sembuh hnaya jika kita merasa muak dengan penyakit itu. Ketiga, penyakit yang membunuh karakter dapat diobati jika kita memaksakan diri untuk mengobatinya.dan yang keempat, karena penyakit ini menyakiti akal dan hati maka dengan hati dan kal pula kita mengobatinya.
Upaya untuk menghindari akhlak tecela yang didalamnya termasuk juga penyakit hati maka Allah melalui Rasul-Nya menuntun kita untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengekang atau mengendalikan hawa nafsu sendiri.
b. Waspada dan berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.supaya terhindar dari bujuk rayu setan sehingga kita menang dengan rayuan-rayuan setan.
c. Beristiqamah dalam ta’at kepada Allah, melalui serangkaian ibadah, dzikir, shalat (wajib dan sunnat), puasa dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyakit hati yang dimaksud sama halnya dengan akhlak tercela. Akhlak tercela tersebut adalah prilaku perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam pandangan al Ghazali, akhlak yang tercela di sebutdengan al Madzmumah, yaitusegalaperilaku yang di celaoleh Allah danolehmakhluk. Ada beberapa macam-macam penyakit hati diantaranya adalah: riya’ dan sam’ah, ‘ujub dan takabbur, dan dengki.
2. Ada beberapa upaya untuk menghindari akhlak tecela yang didalamnya termasuk juga penyakit hati maka Allah melalui Rasul-Nya menuntun kita untuk melakukan hal-hal seperti: Mengekang atau mengendalikan hawa nafsu sendiri, Waspada dan berlindung kepada Allah, dan Beristiqamah dalam ta’at kepada Allah dan memperbanyak membaca salawat kepada Nabi Muhammad Saw

B. Saran
Setelah mengetahui akan beberapa jenis penyakit hati dan juga cara mengobatinya maka harus bagi kita sebagi umat islam untuk memperbaiki akhlak yang masih belum baik dan terus mempertahankan akhlak yang terpuji yang sudah tertanam dakam diri kita, dan juga kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setan memiliki beberapa trik untuk bembawa kita pada hal yang tidak disukai oleh Allah SAW







                     DAFTAR PUSTAKA
Sholihin, Muhammad, Akhlak tasawwuf dalam wacana konemporer, cet IV.  Surabaya: pena salsabila,2016
Anwar, Rasihon.akhlak tasawwuf.Bandung:pustaka setia,2010
Barozi ,Ahmad dan  fathin , Abu azka. Penyakit Hati dan penyembuhannya. Jogjakarka: Darul Hikmah, 2008
Muhyiddin, Muhammad. Kecerdasan Jiwa. Jogyakarta: Ar- Ruz Media, 2005

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MAQAMAT DAN AHWAL DALAM TASAWUF

MAKALAH TASAWUF AKHLAKI

MAKALAH TASAWUF FALSAFI